Makna Interaksi Edukatif
Sebagai makhluk sosial ,manusia dalam kehidupannya membutuhkan hubungan dengan manusia lain.hubungan itu terjadi karena ketika sesuatu yang akan dilakukan tidak dapat dikerjakan seorang diri.
Kecenderungan manusia untuk berhubungan melahirkan komunikasi dua arah melalui dua bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan.oleh sebab itu interkasi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih.
Kecenderungan manusia untuk berhubungan melahirkan komunikasi dua arah melalui dua bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan.oleh sebab itu interkasi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih.
Kalau interaksi diatas merupakan interaksi yang tidak mempunyai tujuan yang jelas,sebab kedua belah pihak tidak bermaksud untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan lawan bicaranya (mereka melakukan interaksi dengan tujuan masing-masing). Sedangkan Interkasi edukatif adalah interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang.
Konsep interaksi edukatif tersebut ,memunculkan istilah guru disatu pihak dan anak didik di lain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan posisi , tugas , dan tanggung jawab yang berbeda,namun bersama-sama mencapai tujuan.guru bertanggung jawab untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah ilmu pengetahuan dan membimbingnya.sedangkan anak didik berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru.
Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah arah pengetahuan sebagai mediumnya.karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan. (Abu Achmadi dan Syuhadi, 1985:47)
Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung sejumlah norma.semua norma itu lah yang ditransfer guru kepada anak didik.interaksi edukatif tidak berproses dalam kehampaan,tetapi dalam penuh makna. Dan dengan demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Interaksi Belajar Mengajar Sebagai Interaksi Edukatif
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Tujuan adalah sebagai pedoman ke arah mana akan dibawa proses belajar-mengajar.proses belajar-mengajar akan berhasil apabila mampu membawa perubahan dalam pengetahuan ,pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri anak didik. Dalam interaksi edukatif haruslah aktif. Aktif dalam arti sikap, mental, dan pembuatan dalam sistem pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses anak didik harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Ada 3 (tiga) pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi edukatif menurut Dr.Nana sudjana (1989) ,yakni :
Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung sejumlah norma.semua norma itu lah yang ditransfer guru kepada anak didik.interaksi edukatif tidak berproses dalam kehampaan,tetapi dalam penuh makna. Dan dengan demikian dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara guru dan anak didik dengan sejumlah norma sebagai mediumnya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Interaksi Belajar Mengajar Sebagai Interaksi Edukatif
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif. Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Tujuan adalah sebagai pedoman ke arah mana akan dibawa proses belajar-mengajar.proses belajar-mengajar akan berhasil apabila mampu membawa perubahan dalam pengetahuan ,pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri anak didik. Dalam interaksi edukatif haruslah aktif. Aktif dalam arti sikap, mental, dan pembuatan dalam sistem pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses anak didik harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Ada 3 (tiga) pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses interaksi edukatif menurut Dr.Nana sudjana (1989) ,yakni :
1. Komunikasi Sebagai Aksi
Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai pemberi aksi, dan anak didik sebagai penerima aksi guru aktif,dan anak didik pasif.
2. Komunikasi Sebagai Interaksi
Dalam komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi.
3. Komunikasi Sebagai Transaksi
Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif dari pada guru.
`Ketiga pola yang dikemukakan oleh Dr.Nana Sudjana (1989) tersebut, tidak bisa dipertentangkan dengan pendapat Drs. Moh. Uzer Usman (1990).karena keduanya sependapat bahwa kegiatan interaksi belajar mengajar sangat beraneka ragam corak nya. Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru.hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.
Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai pemberi aksi, dan anak didik sebagai penerima aksi guru aktif,dan anak didik pasif.
2. Komunikasi Sebagai Interaksi
Dalam komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi.
3. Komunikasi Sebagai Transaksi
Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif dari pada guru.
`Ketiga pola yang dikemukakan oleh Dr.Nana Sudjana (1989) tersebut, tidak bisa dipertentangkan dengan pendapat Drs. Moh. Uzer Usman (1990).karena keduanya sependapat bahwa kegiatan interaksi belajar mengajar sangat beraneka ragam corak nya. Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru.hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar