Facebook Menjadi Ajang Pamer aktivitas
Facebook adalah media yang menyenangkan untuk pamer. Pamer dalam hal apapun, mulai dari pamer barang, pamer kegiatan, pamer kemesraan bahkan pamer pertengkaran. Menurut Varkha Chulani, seorang ahli psikolog yang memiliki situs varkhachulani.com, seharusnya ada batasan yang jelas antara berbagi informasi (di Facebook) dan pamer secara emosi. Yang disebut pamer emosi adalah menuliskan apapun yang sedang dirasakan.
Perasaan yang bersifat pribadi, kemesraan yang ditujukan untuk pasangan atau pertengkaran dengan seseorang sebaiknya tidak dituliskan secara terbuka, apalagi di media online yang bisa dibaca semua orang. Emosi apapun yang bersifat pribadi sebaiknya disampaikan langsung kepada orang yang dituju melalui jalur pribadi, bertemu langsung, sms, atau pesan pribadi (inbox).
Menuliskan pertengkaran atau emosi di wall Facebook atau media sosial apapun tidak akan menyelesaikan masalah. Anda justru akan ditertawakan orang lain karena dianggap pengecut yang hanya berani di Facebook atau dicap sebagai tukang pencari perhatian. Sebagian orang juga merasa bosan dan 'alergi' membaca status mesra yang diumbar setiap 30 menit sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar